Italia: Draghi Akan Punya Sedikit Peluang Untuk Terapkan Reformasi Substansial – CE

Pasar telah bereaksi dengan baik terhadap berita bahwa Mario Draghi ditugaskan untuk membentuk pemerintahan baru. Sulit untuk memikirkan kandidat yang lebih baik untuk memimpin Italia melewati krisis, tetapi para ekonom di Capital Economics ragu bahwa dia akan memiliki dampak transformatif pada ekonomi Italia seperti yang dia lakukan pada European Central Bank (ECB).

Kutipan utama

“Mengingat tidak banyak lagi yang dapat dilakukan ECB untuk melonggarkan kondisi keuangan, dan Italia telah menerapkan stimulus fiskal yang jauh lebih sedikit daripada negara-negara maju di luar zona euro, Draghi mungkin ingin meningkatkan dukungan fiskal pemerintah.”

“Draghi kemungkinan tidak mendorong uang untuk dibelanjakan pada hadiah jangka pendek yang akan ditolak oleh UE. Italia dapat menerima dana yang setara dengan hampir 12% dari PDB 2019 yang tersebar selama 6 tahun, di mana hanya di bawah 5% dari PDB adalah hibah. Meskipun demikian, dia tidak akan membuat keputusan belanja sendirian, dan beberapa uang tambahan dari UE mungkin hanya mendanai belanja yang akan terjadi. Terlebih lagi, mengingat skor Italia yang buruk dalam peringkat internasional untuk efektivitas pemerintah, bahkan rencana terbaik yang disusun bisa menjadi kacau."

“Peluangnya untuk menerapkan reformasi yang berarti akan bergantung pada seberapa kuat pemerintah itu dan berapa lama kemungkinan itu akan bertahan. Bahkan pemerintah yang tahan lama akan kesulitan untuk melakukan reformasi yang luas dan substansial."

“Keberhasilan Draghi akan menghilangkan risiko pemilihan umum pada semester pertama tahun ini yang menurut jajak pendapat akan dimenangkan oleh partai-partai tradisional Eurosceptic. Jadi beberapa risiko negatif untuk obligasi akan dihilangkan. Tapi itu tidak berarti bahwa yield obligasi akan jauh lebih rendah di bawah Draghi daripada perdana menteri lainnya, karena pendorong utama yield dan spread sekarang adalah ECB. Apakah dia berhasil atau tidak dalam membentuk pemerintahan, kami berharap Bank akan menurunkan yield dan spread tahun ini untuk melonggarkan kondisi keuangan dan memberikan dorongan pada perekonomian.”