Back

Indonesia: Laju Inflasi Meningkat Di Bulan Januari – UOB

Ekonom di Grup UOB Enrico Tanuwidjaja mengulas angka inflasi yang baru-baru ini diterbitkan di Indonesia.

Kutipan utama

“Angka inflasi Indonesia untuk bulan Januari 2020 mencapai 2,68% tahun/tahun, naik dari 2,59% tahun/tahun (revisi tahun dasar) pada Desember 2019. Inflasi utama didorong oleh kenaikan harga cabai, ikan, dan tembakau, yang lebih lanjut selain mengimbangi penurunan harga tiket penerbangan dan bahan bakar. Inflasi inti, yang tidak termasuk harga yang diatur dan harga makanan yang fluktuatif, tercatat sebesar 2,88%; di bawah konsensus pasar (Bloomberg) pada 3,00% karena tekanan harga tetap terkendali”.

“Angka inflasi diukur menggunakan metodologi baru Statistik Indonesia (BPS), yang menggeser tahun dasar indeks harga konsumen (IHK) ke 2018 = 100 (dari 2012 = 100 sebelumnya). Perubahan itu didorong oleh pergeseran gaya hidup dan perkembangan teknologi, yang mempengaruhi pola pengeluaran. ”“Fitur utama tahun dasar IHK 2018 meliputi: (1) jumlah cakupan kota meningkat dari 82 menjadi 90; (2) jumlah sampel rumah tangga meningkat dari 136 ribu menjadi 141 ribu; (3) jumlah komoditas berkurang dari 859 menjadi 835; (4) metode untuk menghitung IHK bergeser dari aritmatika ke geometrik; dan (5) jumlah kelompok pengeluaran diperluas dari 7 menjadi 11 disagregasi. Selain itu, (6) bobot nilai konsumsi juga berubah.”

"Dengan tingkat inflasi masih berada dalam kisaran target resmi bank sentral 2,0% - 4,0%, itu mungkin menjadi pertimbangan tambahan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan lebih lanjut sambil terus menilai perkembangan ekonomi global dan domestik."

Forex Hari Ini: Atur Ulang Risiko Di Tengah Optimisme China, SGD Merosot Karena Pembicaraan Pelonggaran, RBA Lowe Batasi Pemulihan Aussie

Meskipun jumlah korban akibat virus corona di China mencapai 500, ekuitas Asia melihat peningkatan solid pada pertemuan Rabu ini di tengah ekspektasi
مزید پڑھیں Previous

de Cos, ECB: Target Inflasi 2% Akan Membawa Kejelasan

Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times (FT) pada hari ini, anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Pablo Hernandez de Cos mengatakan ba
مزید پڑھیں Next