Back

Rupiah Berusaha Bertahan di Bawah 16.300, USD/IDR Lesu Menjelang Libur Idul Adha

  • Rupiah menguat menjelang libur panjang, dengan USD/IDR bergerak tipis di bawah level 16.300.
  • Bursa Asia beragam, namun IHSG dan KOSPI memimpin penguatan regional, didorong oleh optimisme atas potensi penyelesaian isu global dan kestabilan transaksi.
  • Pasar pantau sejumlah data AS dan beberapa pernyataan The Fed menjelang NFP.

Hari Kamis ini adalah hari perdagangan terakhir sebelum libur panjang Idul Adha dan cuti bersama, masing-masing jatuh pada hari Jumat dan Senin di pasar keuangan Indonesia. Menjelang sesi Eropa volume aktivitas pergerakan spot USD/IDR tampak lesu, hanya bergerak tipis antara rentang 16.292-16.281. Pada saat berita ini ditulis, IDR tengah melayang di sekitar di 16.284, menembus di bawah level psikologis penting 16.300. Kurs Rupiah Indonesia (IDR) ditutup menguat sekitar 42 poin di 16.297 per Dolar AS (USD) dari level pembukaan pada sesi hari Rabu.

Pada penutupan hari Rabu, Indeks Dolar AS (DXY) melemah sekitar 0,37%, ke 98,81 setelah laporan ADP menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih sempit. Di sesi Asia hari ini, indeks tersebut berusaha memulihkan pelemahannya dan diperdagangkan sedikit lebih tinggi di 98,90, mengoreksi tipis pelemahan hari sebelumnya.

Analis valas ING, Francesco Pesole, menyarankan kehati-hatian dalam mengambil posisi jual terhadap dolar AS menjelang pertemuan penting antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. “Kami akan berhati-hati untuk tidak kembali masuk ke posisi jual USD sebelum percakapan Trump-Xi terjadi. Setelah itu, kami memprakirakan dolar akan kembali berada di bawah tekanan,” ujarnya.

Ketidakpastian terkait kebijakan tarif AS menjadi pendorong utama pelemahan dolar dalam beberapa pekan terakhir. Meski tren jangka panjang cenderung bearish, dolar masih berpeluang menguat, terutama jika tarif diturunkan dan suku bunga tetap. Dalam iklim pasar global yang berisiko, pergerakan dolar diprakirakan akan tetap fluktuatif dengan potensi rebound sementara.

Bursa Asia Bergerak Beragam, IHSG dan KOSPI Pimpin Penguatan Regional

Pasar saham Asia menunjukkan pergerakan beragam pada perdagangan terbaru. Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin pelemahan dengan turun 0,40% ke level 37.594,62, terpangkas 152,83 poin. Sebaliknya, mayoritas bursa regional lainnya mencatatkan penguatan. Indeks SSE Shanghai naik tipis 0,084% ke 3.379,04, sementara Hang Seng (HSI) Hong Kong menguat lebih signifikan sebesar 0,59% ke 23.792,80.

Di India, Sensex menanjak 0,34% ke 81.277,15, dan Nifty 50 naik 0,36% ke 24.710,00. Sementara itu, KOSPI Korea Selatan menjadi salah satu penggerak utama, melonjak 1,20% ke 2.804,10.

Dari dalam negeri, IHSG Indonesia juga menguat 0,72% ke level 7.120 pada sesi pertama perdagangan 5 Juni 2025, naik dari penutupan sebelumnya di 7.069,04. Indeks ini sempat menyentuh level 7.130-an sebelum terkoreksi tipis menjelang istirahat.

Mengomentari sentimen pasar, Chris Nicol, ahli strategi ekuitas Australia, Morgan Stanley, menyatakan kepada Reuters bahwa "ada tingkat kepuasan diri di pasar ekuitas dalam artian ada harapan sekarang bahwa akan ada penyelesaian dan transaksi yang terus dilakukan."

Lapangan Kerja Sektor Swasta AS Memburuk, Trump Lagi-Lagi Tekan Powell

Pertumbuhan lapangan kerja sektor swasta di Amerika Serikat melambat signifikan pada bulan Mei. Laporan ADP yang dirilis pada hari Rabu mencatat penambahan hanya 37.000 pekerjaan, jauh di bawah proyeksi pasar sebesar 115.000 dan turun dari revisi angka bulan April yang sebesar 60.000.

Kepala Ekonom ADP, Dr. Nela Richardson, menyatakan bahwa momentum perekrutan mulai melemah setelah awal tahun yang kuat. Meski demikian, pertumbuhan upah tetap kuat, dengan kenaikan tahunan sebesar 4,5%, baik untuk pekerja yang bertahan di tempat kerja maupun mereka yang berpindah kerja.

Pernyataan kontroversial Presiden Donald Trump kembali menyoroti arah kebijakan moneter The Fed menjelang rilis data ketenagakerjaan resmi Nonfarm Payrolls (NFP) akhir pekan ini. Pasar kini mencermati data tersebut sebagai penentu utama ekspektasi suku bunga ke depan.

Dalam sebuah unggahan di platform TruthSocial pada Rabu, Trump secara terbuka menekan Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk segera memangkas suku bunga. "ANGKA ADP KELUAR!!! 'Terlambat' Powell sekarang harus MENURUNKAN SUKU BUNGA. Dia tidak dapat dipercaya!!! Eropa telah menurunkan SUKU BUNGA SEBANYAK Sembilan KALI," tulis Trump, merujuk pada laporan perekrutan sektor swasta ADP.

Sementara itu, Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) sektor jasa AS dari Institute for Supply Management (ISM) turun ke 49,9 pada Mei, dari 51,6 di bulan sebelumnya, di bawah ekspektasi pasar sebesar 52. Angka di bawah 50 mencerminkan kontraksi ringan dalam aktivitas jasa.

Meskipun komponen ketenagakerjaan naik ke 50,7 dan indeks harga dibayar melonjak ke 68,7, ketidakpastian akibat kebijakan tarif disebut masih menjadi ganjalan utama. “Tingkat PMI bulan Mei tidak menunjukkan kontraksi yang parah, melainkan ketidakpastian yang diungkapkan secara luas di antara panelis Survei Bisnis Jasa ISM,” ujar Steve Miller, Ketua Komite Survei ISM.

Dolar AS Bersiap Hadapi Data Ekonomi Hari Kamis dan Pidato Pejabat The Fed Jelang Rilis NFP

Sejumlah data ekonomi utama AS akan dirilis pukul 12:30 GMT (19:30 WIB) hari ini, termasuk Biaya Unit Buruh, Produktivitas non-Pertanian (Kuartal 1), Klaim Tunjangan Pengangguran mingguan, serta Neraca Perdagangan bulan April.

Tiga pejabat Federal Reserve dijadwalkan menyampaikan pidato hari ini: Kugler pada pukul 16:00 GMT (13:00 WIB), diikuti oleh Harker dan Schmid pada pukul 17:30 GMT (Jumat, 00:30 WIB). Pernyataan mereka diharapkan dapat memberikan dorongan pada Dolar AS yang tentunya akan memengaruhi pergerakan USD/IDR menjelang laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang dirilis pada hari Jumat.



Pesanan Pabrik non musiman (Thn/Thn) Jerman April Meningkat ke 4.8% dari Sebelumnya 3.8%

Pesanan Pabrik non musiman (Thn/Thn) Jerman April Meningkat ke 4.8% dari Sebelumnya 3.8%
مزید پڑھیں Previous

EUR/GBP Stabil di Bawah 0,8450 Menjelang Keputusan Suku Bunga ECB

Pasangan mata uang EUR/GBP diperdagangkan datar di dekat 0,8420 selama awal sesi Eropa pada hari Kamis. Para pedagang lebih memilih untuk absen menjelang keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis.
مزید پڑھیں Next