WTI Diprakirakan Nyaman di Atas $70,00 Karena Kebijakan Netral The Fed akan Mengurangi Kekhawatiran Resesi AS

• WTI telah menguji wilayah di atas $70,00 karena harapan kebijakan The Fed netral tetap solid.
• Laporan dari IEA menunjukkan bahwa permintaan minyak global akan tumbuh 2,4 juta bph tahun ini, mencapai rekor 102,3 juta barel per hari.
• Data inventaris minyak oleh EIA AS untuk pekan yang berakhir 9 Juni akan menjadi titik fokus.

West Texas Intermediate (WTI), futures di NYMEX, sedang menguji wilayah di atas resistance angka bulat $70,00 di sesi London. Harga minyak telah diresapi dengan darah segar karena investor berharap Federal Reserve (The Fed) melewatkan mantra pengetatan kebijakan, yang akan diumumkan pada pukul 18:00 GMT (Kamis, 01:00 WIB).

Indeks Dolar AS (DXY) telah bergeser ke lintasan bearish dan secara konsisten menorehkan terendah baru harian. Pada saat penulisan, Indeks USD telah mencetak terendah di 103,16 dalam perdagangan harian. Bias ke bawah dalam USD menjadi besar karena sikap kebijakan netral oleh The Fed akan mengurangi divergensi kebijakannya yang lebar dengan bank-bank sentral lainnya.

Ketika harga minyak menikmati prediksi kebijakan netral karena keputusan tersebut akan menghilangkan beberapa kekhawatiran resesi di Amerika Serikat sampai batas tertentu. Aktivitas pabrik AS telah turun selama tujuh bulan berturut-turut, yang cukup untuk menggambarkan permintaan minyak suram. Tetapi sikap kebijakan netral oleh Ketua The Fed Jerome Powell akan menanamkan kepercayaan dan optimisme di antara produsen dan pelaku pasar.

Investor harus mencatat bahwa pedoman hawkish dari The Fed tidak dapat dikesampingkan karena tekanan inflasi masih jauh dari tingkat yang diinginkan yaitu 2%.

Pekan ini, European Central Bank (ECB) juga akan mengumumkan keputusan suku bunganya. Presiden ECB Christine Lagarde diprakirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut karena ekonomi Zona Euro menghadapi tekanan besar dari inflasi yang tinggi. Lebih banyak kenaikan suku bunga oleh ECB akan meredam sentimen pasar.

Sementara itu, risalah dari laporan pasar minyak terbaru yang diterbitkan oleh International Economic Agency (IEA) menyatakan bahwa "permintaan minyak global akan tumbuh 2,4 juta bph tahun ini, mencapai rekor 102,3 juta bph." Permintaan minyak global akan naik 6% antara tahun 2022 dan 2028 menjadi 105,7 juta bph.

Terlepas dari kebijakan The Fed, investor juga akan fokus pada data persediaan minyak mingguan yang akan dilaporkan oleh Energy Information Administration (EIA) AS untuk pekan yang berakhir 9 Juni.