Back

Pasar Saham Asia: Tiongkok Membuat Penjual Tetap Berharap di Tengah Sesi yang Lesu

  • Ekuitas Asia mengikuti penurunan Wall Street, mengabaikan S&P 500 Futures yang sedikit menguat, imbal hasil yang lesu.
  • Tiongkok mempertahankan kebijakan zero COVID sementara bank-bank di Beijing melakukan intervensi secara diam-diam.
  • Kalender yang ringan dan kekhawatiran yang beragam menyusahkan para pedagang tetapi suasana risk-off kemungkinan akan berlaku.

Ekuitas di kawasan Asia-Pasifik bertahan di posisi lebih rendah selama awal pekan yang lesu bahkan ketika kekhawatiran pasar yang berasal dari Tiongkok, Indonesia dan AS tetap utuh menjelang sesi Eropa hari Senin.

Sementara menggambarkan sentimen, Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 1,42% sedangkan Nikkei Jepang turun 1,31% pada saat berita ini ditulis.

Di antara sekian banyak katalis yang mendorong mood risk-off di Asia, berita utama dari Tiongkok mendapat perhatian utama karena Presiden Tiongkok Xi Jinping mempertahankan kebijakan zero-COVID dan tekadnya untuk menambah lebih banyak artileri. "Bank-bank besar milik negara Tiongkok terlihat menukar Yuan dengan Dolar AS di pasar forward dan menjual Dolar tersebut di pasar spot pada Senin pagi, kata enam sumber perbankan," per Reuters. Dengan ini, pasar-pasar di Tiongkok sebagian besar berwarna merah, yang pada gilirannya menyeret saham-saham dari Hong Kong, Selandia Baru dan Australia.

Di tempat lain, angka-angka perdagangan Indonesia datang beragam, sebagian besar suram untuk bulan September, tetapi gagal mengesankan para pedagang ekuitas dari Jakarta. Ekspor Indonesia untuk bulan September berada pada 20,28% dibandingkan dengan 27,91% perkiraan pasar dan 30,15% pembacaan sebelumnya. Rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa Impor juga turun di bawah 31,48% perkiraan dan 32,81% pembacaan sebelumnya menjadi 22,02%. Meski begitu, Neraca Perdagangan meningkat menjadi $4,99 miliar dibandingkan dengan perkiraan pasar $4,84 miliar dan $5,76 miliar sebelumnya.

Di sisi yang lebih luas, S&P 500 Futures tidak mengikuti penurunan Wall Street sementara imbal hasil obligasi pemerintah bergerak di sekitar level tertinggi multi-bulan di tengah kalender yang ringan dan tidak adanya data/peristiwa besar. Perlu dicatat bahwa harga minyak juga memangkas penurunan baru-baru ini dan membebani ekuitas Asia-Pasifik di tengah tekanan Gedung Putih pada anggota OPEC+ untuk menghentikan/menunda tindakan pemangkasan pasokan terbaru.

Selanjutnya, kalender ekonomi AS kemungkinan akan tetap kosong sepanjang pekan ini dan dapat membatasi pergerakan pasar. Namun, pesimisme seputar Tiongkok dapat memberi tekanan turun pada pasar Asia-Pasifik.

USD/CAD Menampilkan Dead Cat Bounce dari 1,3800, IHK Kanada Dalam Fokus

Pasangan USD/CAD telah menunjukkan pullback yang kurang percaya diri setelah mencetak level terendah intraday 1,3812 di sesi Asia. Aset ini diperkirak
مزید پڑھیں Previous

Analisis Harga WTI: Rebound dari Pertemuan Support Fibo 50%/SMA 100 periode

Harga minyak mentah WTI mendapatkan kembali daya tarik positif pada hari pertama pekann baru dan bertahan stabil di atas angka $85,00 menjelang sesi E
مزید پڑھیں Next